Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
A. Pertumbuhan/perkembangan penduduk dunia
Penduduk Masyarakat
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Adapun akibat dari perkembangan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
1) Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Misalkan dengan bertambahnya penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas, maka akan menimbulkan masalah-masalah, contohnya angka pengangguran akan bertambah tinggi, semakin meningkatnya angka kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung sehingga timbul sebuah kejahatan atau kriminalitas lain dalam hal tersebut.
Populasi Tahun 1950 | Populasi Tahun 2008 | ||
China | 562,579,779 | China | 1,333,207,572 |
USA | 152,271,000 | India | 1,154,845,005 |
Rusia | 101,936,816 | USA | 304,838,948 |
Jepang | 83,805,000 | Indonesia | 238,567,492 |
Brazil | 197,254,181 | ||
World | 2,555,948,654 | World | 6,736,383,012 |
Pertumbuhan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel.
Kita bisa lihat tabel diatas ini yang diambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya Pertambahan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008. Dapat kita lihat rata-rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti pertumbuhan penduduk didunia sangatlah pesat.
2) Perkembangan Penduduk
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 – 2006
Tahun | Jumlah Penduduk | Perkembangan per-Tahun |
183019301960
1975
1987
1996
2006
| 1 milyard2 milyard3 milyard
4 milyard
5 milyard
6 milyard
7 milyard
| -1 %1,7 %
2,2 %
2 %
2 %
2 %
|
Sumber : Iskandar N. Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
B. Penggandaan Penduduk Dunia
Jika dilihat dari tabel diatas, pertumbuhan penduduk semakin cepat, sebanding dengan penggandaan penduduk (double population) jangka waktunya pun semakin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
1650 tahun
1830 tahun
1930 tahun
1975 tahun
|
5 juta
500 juta
1 milyard
2 milyard
4 milyard
|
-
1500
180
100
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Franscisco.
Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun.
C. Faktor yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Penambahan / pertambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
- Kematian (Mortalitas)
- Kelahiran (Ferilitas)
- Migrasi
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat / rate. Tingkat / rate itulah yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 100 penduduk.
D. Rumus Tingkat Kematian Kasar dan Khusus
Rumus Tingkat Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk pertahun. Rumus menghitung angka kematian kasar adalah sebagai berikut:
CDR = D / P x 1000
CDR (Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D (Death) = Jumlah kematian pada tahun tertentu
P (Population) = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age spesific death rate) adalah banyaknya orang yang mati setiap 1.000 penduduk usia tertentu pertahun. Rumus menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR = D / P x 1000
ASDR = Age spesific death rate
D (Death) = Jumlah kematian pada umur tertentu selama satu tahun
P (Population) = Jumlah penduduk pada umur tertentu
E. Angka Kelahiran
Angka kelahiran di Indonesia terjadi sangat pesat, tidak seimbang dengan jumlah kematian yang terjadi. Angka kelahiran tersebut dapat dijabarkan dengan fertilitas atau yang sering kita kenal dengan sebutan pengukuran kelahiran hidup.
Pengukuran fertilitas terjadi disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut :
- Sangat sulitnya memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak sekali bayi-bayi yang meninggal setelah dan sesaat melahirkan.
- Wanita tua sudah tidak bisa melahirkan dan walupun terjadi semua itu sangat kecil kemungkinannnya untuk mendapatkan seorang anak.
- Pengukuran fertilasi akan melibatkan satu orang saja, karena tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukannya dengan dibarengi tingkat kesuburan wanita tersebut.
Fertility adalah jumlah kelahiran dari seorang wanita atau sekelompok wannita. Yang maksudya lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan, misalnya bernafas, bergerak, berteriak atau menangis, ada denyutan jantung dan sebagainya.
Angka kelahiran tersebut dapat dirumuskan :
CBR = Jumlah lahir hidup / Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x 1000
F. Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat/wilayah ketempat lain dengan berbagai alasan tertentu. Mereka bermigrasi demi kelangsungan hidupnya. Adapun faktor-faktor manusia itu melakukan migrasi yaitu faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, bencana alam, dan keamanan.
G. Macam – macam Migrasi
Berdasarkan suatu letak dan juga keamanan individual, migrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke Negara lain antar Negara. Migrasi internasional terdiri atas berikut ini :
i. Imigrasi adalah datangnya pendudukan dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap dinegara itu. Orang yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama imigran
ii. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain
iii. Remigrasi adalah kembalinya imigran ke Negara asalnya
2) Migrasi nasional
Migrasi nasional atau internal adalah perpindahan penduduk didalam satu Negara, migrasi ini terdiri dari atas beberapa jenis yaitu :
- Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya
- Fultralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan menetap
H. Tiga Jenis Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu. Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele. Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalam sebulan, didalam suatu pengelompokan penduduk, keluarga ini termasuk keluarga yang cukup mampu. Didalam dunia, ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
- Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya muda. Struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
- Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya dewasa. Struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
- Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar penduduknya tua tidak terdaftar lagi. Struktur ini dimulai dari 65 tahun keatas/senja.
Bentuk Piramida Penduduk Stasioner Muda dan Tua
- Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
- Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
- Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.
Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan.
I. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
J. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
1) Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
2) Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
- Mulai menetap dan membuat rumah
- Membentuk kelompok masyarakat desa
- Bertani
- Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
a) Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut Hinduisme maupun Budhisme masing-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b) Kebudayaan Islam
Abad ke 15 dan 16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara Malaka di Semenanjung Malaka, Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, dan Negara Goa di Sulawesi Selatan. Dalam proses perkembangan, negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah-daerah yang belum terpengaruh kebudayaan Hindu, misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
c) Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi dan kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar